Sejarah Pasta Gigi Dinamakan Odol

http://bimobaroto.files.wordpress.com/2010/10/63463_menyikat_gigi.jpg

Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden Chemical Laboratory Lingner, yang sekarang lebih dikenal sebagai Lingner Werke AG. Inovasi pertama yang mereka ciptakan yaitu cairan pencuci mulut atau yang lazim kita kenal sekarang ini dengan sebutan mouthwash pada 1892. Karl August Lingner adalah sang penemu yang menciptakan Odol mouthwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan “hidup higienis”. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada 1911. Berdirinya museum The German Hygyene Museum di Dresden pun atas inisiatif Karl.

http://photo.dresden.de/media/bilder/photodd/galerie/336_hygiene02.jpgJika kita menilik sejarah, ternyata Odol bukan yang pertama sebagai merek yang memproduksi massal pasta gigi. Di Amerika Serikat, penggunaan pasta gigi krim seperti yang sekarang kita gunakan baru ditemukan pada abad ke-19. Perusahaan Colgate yang ada di Amerika Serikat adalah perusahaan pertama yang memproduksi pasta gigi bentuk krim, lebih tepatnya oleh seorang William Colgate.

Sejarah pasta gigi dimulai sejak 5.000 tahun yang lalu lewat peradaban Mesir Kuno. Ketika itu masyarakat Mesir Kuno membuat pasta gigi dengan bahan terbuat dari campuran kuku lembu jantan yang dihancurkan, tepung, batu apung, dan debu dari cangkang telur yang telah dibakar. Saat itu sikat gigi juga belum ditemukan, jadi membersihkan gigi pun dengan menggunakan jari-jari tangan.

Tidak terbayangkan bagaimana rasanya membersihkan gigi dengan ramuan tersebut di masa sekarang. Pastilah merasa jijik. Selain pada masa peradaban Mesir Kuno, ternyata orang-orang Persia pun menciptakan ramuan sejenis untuk membersihkan gigi. Cuma bedanya, mereka menambahkan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan untuk membuat pasta gigi bubuk. Penemuan bangsa Persia ini tercantum dalam naskah kuno, sekitar 1000 tahun lalu.

Sejarah Odol di Indonesia
Merk pasta gigi bernama ’Odol’ yang amat tersohor di zaman dahulu, termasuk di tanah air kita yang kala itu masih di bawah penjajahan Belanda. Pasta gigi dengan wadah berwarna biru muda mampu menggeser pemakaian tumbukan batu-bata dan bubuk buah pinang (areca nut) yang kala itu masih banyak digunakan penduduk kita untuk menggosok gigi.

Seperti layaknya dengan istilah-istilah bahasa Belanda lainnya, masyarakat kesulitan untuk mengucapkan kata tandpasta (tand = gigi) ini. Alhasil, diambillah jalan termudah dengan menyebut nama merknya, yaitu ’odol’.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUF67vPZt3dcsjLqE5-XkGavWYkKJc8ZZ2km2Eb9pcFD6zzXs7yEYBOoD3K-FOBxsKeKO7ILqO0TByxB1oW2rMV2SVpPk_C9VWfgFELOvOtCGbh37Had4WVcfFz6rw_C7XDOpOpDtVBr2q/s1600/odol.jpg

Pada gambar terlihat dua contoh iklan zaman baheula pasta gigi ’Odol’ ini. Iklan yang di sebelah kiri bertuliskan Mooi Tanden yang bermakna ’gigi geligi yang indah’, sedangkan iklan kuno di sebelah kanan bertuliskan zahnpasta yang merupakan kata bahasa Jerman dengan makna yang sama.

Ya, nampaknya ’Odol’ ini diproduksi di Jerman, tetapi berbeda dengan di Indonesia yang sudah lama tidak beredar lagi, di negara asalnya hingga saat ini pasta gigi ’Odol’ ini masih tetap eksis. Bahkan pasta gigi ’Odol’ ini juga dipasarkan di kawasan negara-negara Eropa seperti Ceko, Hungaria, Belanda dan sebagainya.

Rekomendasi Sejarah

Join Us