Sejarah Pantai Losari Beserta Teka-Tekinya

http://daengbattala.com/wp-content/uploads/2012/10/pantai-losari-senja.jpg
Sebelum dikenal sebagai Losari, warga Makassar menyebutnya Pasar Ikan. Dimasa itu banyak pedagang pribumi yang berjualan. Dipagi hari dimanfaatkan sebagai pasar ikan, sedangkan di sore hari dimanfaatkan pedagang lainnya untuk berjualan kacang, pisang epe dan makanan ringan khas Makassar lainnya.

Apa sebenarnya yang menarik dari fisik Pantai Losari? Infrastruktur utamanya saat ini telah dibangun merupakan sebuah jalan besar bernama Penghibur. Disisi yang sebelumnya adalah pembendung air berupa turap beton memanjang kini diperluas menjorok kedalam pantai. Terdapat Promenade luas berlatar pulau dan laut selat Makassar dan dibawahnya merupakan outlet buangan limbah kota. Dalam konteks pembangunannya, konsep yang sudah bertahan selama 60 tahun itu hanya diperbesar luasannya.

Diawali tahun 1945, bangunan tambahan pantai yang pertama dibuat. Desain lantai dasar beton sepanjang 910 meter digagas oleh Pemerintah Wali Kota Makassar, DM van Switten (1945-1946). Dimasa pemerintahan NICA tersebut, pemasangan lantai ditujukan untuk melindungi beberapa objek dan sarana strategis warga di Jalan Penghibur dari derasnya ombak selat Makassar.

Jadi, bisa diasumsikan bahwa pemberian nama Pantai ini pada saat dilakukan pembangunan pertamanya oleh Pemerintahan NICA namun makna kata Losari sendiri belum diartikan sampai saat ini. Apakah kata LOSARI itu berasal dari bahasa belanda atau bahasa Makassar..?

Dalam bingkai hakiki, “los”- “ari” bisa dimaknai secara sederhana sebagai kawasan lepas yang terselubungi oleh dua lapisan utama. Sebagai uraian harfiah maka kata Los, dalam bahasa Jawa punya ambigus makna. Maknanya berarti ia sebuah kawasan atau tempat untuk berjual-beli, sebagai toko-toko atau pasar yang terbagi-bagi menjadi beberapa los. Kemudian los, dalam konteks kejawaan, berarti terlepas atau udar. Mengingat bahwa kawasan Pantai ini dulunya memang adalah tempat berjualan. sedangkan untuk kata “ari” dimaknakan sebagai pembungkus dan penyuplai, seperti yang dimaknakan pada kata “ari-ari”.

Rekomendasi Sejarah

Join Us

 

Arsip Sejarah